Senin, 18 Mei 2020

Tips Membeli Koloni Kelulut



Koloni Kelulut sebenarnya bisa diperoleh di alam dengan tetap mempertimbangkan kelestarian alam. Namun bagi sebagian orang terutama diperkotaan, karena keterbatasan waktu maupun kesempatan serta pengalaman menyebabkan hal tersebut belum memungkinkan dilakukan. Hal yang bisa dilakukan adalah memperoleh koloni kelulut dari para pembudidaya lebah. Namun tentunya cara ini memerlukan modal untuk membeli koloni kelulut tersebut. 


Membeli bibit lebah kelulut terutama jenis Laeviceps saat ini sangatlah mudah karena dapat ditemukan di beberapa toko online besar di Indonesia. Tinggal pilih penjual yang memiliki ulasan dan review yang baik serta lokasi penjual yang paling dekat dengan rumah kita agar pengiriman lebah tidak terlalu lama. Namun sebelum order, lakukan komunikasi dengan penjualnya bisa via chat untuk memilikan paket kondisi koloni yang aktif dan lengkap dengan ratu lebahnya agar siap untuk memproduksi madu. 

Berbeda dengan Laeviceps, Koloni Kelulut jenis Itama lebih sulit diperoleh. Selain keberadaannya di alam sudah mulai langka, pemerintah terkait dalam hal ini Dinas kehutanan sejak 2018 yang lalu memberikan himbauan agar masyarakat tidak menebang pohon untuk mengambil koloni kelulut. Pengambilan koloni harus dengan cara ramah lingkungan tanpa menebang pohon misalnya yang dibolehkan seperti membuat perangkap dengan sarang buatan. Dishut terus melakukan pelatihan dan sosialisasi cara-cara mengembangkan koloni yang sudah ada dengan cara pemecahan koloni. 

Bagi yang ingin memperoleh koloni kelulut jenis Itama ada baiknya membeli dari hasil budidaya para peternak lebah Kelulut. Pembelian koloni Itama dari para peternak memiliki kelebihan dimana biasanya kondisi koloni itama dalam log maupun kotak budidaya sudah dipasang topping untuk panen madu sehingga sudah siap untuk budidaya. Namun demikian modal yang dibutuhkan untuk membeli koloni Itama tentu lebih tinggi daripada koloni lainnya. Selain itu harga Itama berbeda-beda tergantung daerah, ketersediaan maupun kondisi koloni. Koloni yang kuat tentu berbeda harga dengan koloni yang masih baru. Kondisi toping apakah baru naik toping atau berisi sebagian madu maupun toping penuh madu berbeda pula harganya. 

Apabila masih belum mengetahui tempat budidaya lebah yang dekat dengan lokasi tempat tinggal kita, ada baiknya mengikuti grup-grup Facebook tetang budidaya lebah misalnya seperti Komunitas Trigona Nusantara (KTN), Komunitas Perlebahan Kalimantan (Kompak), Inspirator Lebah Madu Indonesia (ILMI), dll. Dari grup tersebut kita bisa mencari tahu pembudidaya lebah yang ada di sekitar lokasi kita. Kita bisa bersilaturahmi ke tempat budidaya tersebut sekaligus bisa belajar langsung teknik-teknik budidaya lebah dari pemiliknya. Dari silaturahmi itu siapa tahu ada koloni Itama yang mau dilepas kepemilikannya (dijual) agar bisa kita pelihara. 

Membeli secara langsung memiliki kelebihan karena kita bisa melihat kondisi Itama yang akan dibeli koloninya apakah aktif dan kuat. Koloni yang kuat bisa dilihat dari jumlah lebahnya banyak (dapat dilihat dari toppingnya), pintu masuk sarang / corong terlihat cerah dan melebar (artinya corong dibersihkan dan dirawat) tidak menyempit, banyak lebah penjaga (drone) di pintu masuknya / corong dan banyak lebah pekerja keluar masuk dari corong tersebut (koloni aktif mencari pakan). Kemudian yang paling penting koloni harus memiliki ratu lebah agar kehidupan koloni dapat terus berlangsung. 

Untuk mendapatkan koloni Itama sebenarnya tidak disarankan melalui online, kalaupun harus online paling tidak kita mengenal orang yang koloninya akan dibeli sehingga bisa saling berkomunikasi tentang kondisi koloni yang akan diperjual belikan. Misalnya berkomunikasi melalui Video call sehingga kita bisa melihat kondisi koloninya. 

 Demikian sedikit pengalaman dalam memperoleh koloni kelulut semoga dapat bermanfaat. Pada tulisan saya selanjutnya saya akan berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang keamanan koloni di perjalanan, perlakuan pertama koloni saat tiba, penempatan, perawatan, pemanenan dan lainnya. Mohon doanya semoga bisa menyelesaikan tulisan ini. 

Salam hangat dari kami Ahmad Ridha
Banjarmasin - Kalimantan Selatan 
admin budidayakelulut.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar