Saya memahami, bagi yang belum punya koloni kelulut tentu sangat ingin memulai praktek membudidayakan kelulut. Tetapi, ibaratnya budidaya kelulut adalah sebuah bangunan yang tinggi menjulang, ada bagian tersembunyi yang tidak terlihat sehingga bangunan itu dapat berdiri tegak.
Didalam usaha apapun , haruslah memiliki landasan. Landasan itu seperti pondasi bangunan yang tidak telihat tetapi memiliki peranan yang sangat penting sekali. Tanpa Pondasi maka dapat dipastikan bangunan akan mudah rusak bahkan ambruk. Nah landasan ini harus anda ketahui dan amalkan. Adapun poin-poin penting sebagai landasan kita dalam memulai budidaya kelulut:
POIN PERTAMA - MILIKI TUJUAN MULIA
Rasulullah SAW mengatakan, “sesungguhnya amal itu tergantung niatnya”. Oleh karena itu, mulailah dengan niat yang baik dan benar misalnya berniat melestarikan kehidupan lebah dengan membudidayakan lebah dalam upaya menangkap isyarat Allah SWT dalam Al Qur’an surah An-Nahl ayat 68.
Kemudian saat kita memperoleh madu kita bisa mengamalkan sunah Rasulullah SAW dengan mengkonsumsi madu asli hasil panen sendiri. Dan apabila madu dijual maka kita bisa meneladani Rasulullah SAW dalam berdagang dengan menjadi penjual madu yang amanah. Hal ini mengingatkan saya kepada teman saya Seorang pembudidaya lebah dari Kabupaten Tala, Kalimantan selatan Bapak Sugeng Cerena bahwa, “Jual madu itu jual kepercayaan”. Maka jagalah kepercayaan itu dengan tetap menjual madu asli.
Kemudian kita juga harus memiliki tujuan ketika kita sudah sukses, yaitu dengan materi yang kita miliki kita harus semakin bermanfaat untuk agama, bermanfaat bagi keluarga, orang lain dan bagi lingkungan kita. Itulah yang disebut dengan sukses mulia.
POIN KEDUA - MILIKI KOMPETENSI
Ada ilmu sebelum amal karena usaha apapun yang ingin dimulai kita haruslah memiliki kompetensi di bidang itu, caranya tentu dengan belajar. Blog budidaya kelulut ini merupakan salah satu media belajar dan berbagi pengalaman penulis kepada pembaca.
Tidak cukup disini kita juga harus juga belajar dari sumber pembelajaran lainnya diantaranya buku-buku tentang budidaya lebah khususnya kelulut, membaca artikel-artikel di internet, medsos hingga menonton video-video budidaya di Youtube.
Ikuti grup-grup dan komunitas pembudidaya lebah misalnya di facebook ada grup KOMPAK (Komunitas Perlebahan Kalimantan), grup KTN (Komunitas Trigona Nusantara), ILMI (Inspirator Lebah Madu Indonesia), dan grup lainnya.
Kemudian kalau memungkinkan kita bisa belajar dan bersilaturahmi secara langsung ke tempat pembudidaya lebah yang ada di daerah kita. Belajar langsung dari para praktisi di lapangan ini lebih berkesan karena kita bisa belajar sambil melihat secara langsung lokasi-lokasi pembudidayaan kelulut.
Saya amat berterima kasih kepada teman-teman pembudidaya lebah di Kalimantan Selatan seperti Pa Sugeng Cerena, Pa Albi, Pa Mahfuzul Ulum, Pa Bay, Pa Fathur, Pa Zulfikifli, dan lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Dengan segala kerendahan hati mereka telah banyak mengajari kami tentang seluk beluk budidaya Kelulut saat kami bersilaturahmi.
POIN KETIGA - MILIKI SIKAP MENTAL POSITIF
Walaupun kita sudah punya niat yang baik dan benar kemudian banyak belajar Saat memulai membudidayakan kelulut kita akan menyadari menjadi praktisi tidaklah semudah teorinya, tidak semudah membalikkan telapak tangan, semua perlu perjuangan.
Sebagaimana kata Pa Andika Putra dalam hal Budidaya Kelulut juga memerlukan kesabaran dan keuletan.
Setelah itu semua kita lakukanpun belum tentu ada kepastian bahwa kita akan berhasil. Oleh sebab itu, teruslah belajar, tetap optimis dan terus berusaha. Kemudian jangan lupa berdoa dan bertawakal serta menyerahkan segala hasilnya kepada Allah SWT.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri yang hingga inipun masih terus belajar dan berbagi dalam hal budidaya kelulut ini. Semoga usaha kita semua ini diberkahi oleh Allah SWT.f
Tidak ada komentar:
Posting Komentar