Allah mengistimewakan lebah dengan menjadikannya sebagai salah satu nama surah di dalam Al Qur’an yaitu surah An-Nahl (lebah). Di dalam surah tersebut terdapat 2 ayat yang scara spesifik menjelaskan tentang lebah yaitu Surah An-Nahl ayat 68-69.
Bagi umat Muslim, Al Qur’an adalah kitab suci yang tiada keraguan di dalamnya, benar dan tiada kesalahan. Khusus untuk kedua ayat di atas, Bagi yang telah terjun ke dunia perlebahan pasti menyakini kebenaran ayat tersebut karena memang sesuai dengan kenyataan yang ada. Kebenaran apakah yang bisa diambil dari sudut pandang dunia perlebahan mari kita lihat sbb:
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibikin manusia”. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaranTuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (An-Nahl:68-69)
Mari kita lihat satu per satu ayat di atas dari sudut pandang dunia perlebahan. Lebah sangat patuh akan perintah “Wahyu” dari Tuhan dalam membuat sarang. Di dunia perlebahan baik teori maupun iprakteknya sebagaimana Al Qur’an, lebah dijumpai membuat sarang di bukit-bukit seperti di tebing-tebing dan celah-celah bebatuan pegunungan.
Lebah juga membuat sarang di pohon-pohon kayu baik di ranting-rantingnya maupun di rongga pada batang pohon. Dalam budidaya kelulut sudah umum dijumpai lebah kelulut yang bersarang pada rongga di batang-batang pohon kayu dan pohon bambu.
Kemudian lebah juga mau bersarang di tempat-tempat yang dibikin manusia, Pada budidaya lebah kelulut, para peternak ada yang membudidayakan kelulut dalam kotak-kotak kayu yang disebut stup. Kelulut kadang juga dijumpai membuat sarang di retakan tembok maupun sela-sela dinding bangunan yang dibuat oleh manusia.
“… makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan …“ Dalam mencari pakan, lebah mengambil nekhtar dari bunga dan juga dari buah-buahan sebagai sumber energi mereka dan menjadi sumber produksi madu.
“dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)“. Ayat tersebut menjelaskan karakteristik lebah pergi dari sarang menuju sumber pakan hingga kembali lagi ke sarang tanpa tersesat. Sebagaimana pesawat terbang, lebah juga memiliki lintasan terbang tertentu di udara sehingga mereka tidak tersesat pulang pergi mencari pakan. Jenis lebah kelulut meninggalkan jejak melalui bau di sepanjang lintasan terbangnya sedangkan jenis lebah bersengat menggunakan tarian lebah di sarangnya utk memberitahu jalur menuju sumber pakan.
“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu)…”, Saat mempelajari anatomi tubuh lebah, kita akan mengetahui adanya perut khusus untuk menyimpan madu yang disebut perut madu (honey stomach atau honey sac) yang terpisah dari perut besar lebah. Nektar yang diambil dari bunga maupun buah diisap dan disimpan lebah di perut madu ini kemudian dibawa ke sarang. Setelah sampai di sarang, madu yang ada di perut madu (honey sac) tersebut dikeluarkan kembali melalui mulut dan di tampung pada pot-pot madu padai sarang lebah.
“… yang bermacam-macam warnanya “. Pengalaman panen madu kelulut, saya mendapati warna madu yang dipanen bisa berbeda-beda. Kadang berwarna agak bening, ada yang berwarna kuning jernih, merah, coklat gelap bahkan ada yang hitam. Hal ini karena lebah mengisap nektar dari bunga yang berbeda sehingga menghasilkan warna madu yang berbeda pula. Musim buah yang silih berganti, misalnya musim rambutan, musim durian, musim mangga dan lainnya membuat warna madu berbeda di setiap musimnya tergantung sumber nektar dari jenis bunga yang diisapnya.
“…. Menjadi obat yang menyembuhkan bagi manusia”, Madu memiliki nutrisi berupa mineral dan vitamin alami yang paling lengkap. Berdasarkan penelitian kandungan mineral madu kelulut diantaranya Natrium (Na), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), aluminium (A1), besi (Fe), fosfor, Kalium (K), potassium, sodium klorin, dan sulfur. Sementara kandungan vitaminnya adalah thiamin (B1), riboflamin (B2), (B3), asam askarbat (C), (B5), pirindoksin (B6), niasin, asam pentotenat, biotin, asam folat dan vitamin K. Madu kelulut juga mengandung enzim seperti diastase, invertasem glukosa oksidase, fruktosa, peroksidase dan lipase. Dengan berbagai kandungan tersebut madu menjadi sumber anti oksidan yang tinggi yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga menjadi resep dalam menyembuhkan berbagai penyakit.
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaranTuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” Dalam dunia perlebahan, dari kedua ayat di atas saja sudah merupakan penjelasan yang luar biasa tepat dan tanpa kesalahan mengenai kehidupan lebah. Padahal Nabi Muhammad SAW bukanlah peternak lebah maupun praktisi lebah. Ini membuktikan bahwa Al Qur’an bukanlah karangan Nabi Muhammad SAW tapi benar-benar wahyu yang langsung diturunkan oleh Allah SWT.
Semoga dengan mempelajari kehidupan lebah semakin meningkatkan keimanan kita selaku umat Muslim terutama bagi penulis sendiri. Amiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar