Minggu, 20 Januari 2019

Mengenal Kelulut, SI Lebah Tanpa Sengat


Bismillahirrahmaanirrahiim 

Lebah Kelulut atau Kelulut merupakan penyebutan masyarakat lokal Pulau Kalimantan bagi sejenis lebah penghasil madu tanpa sengat (stingless bees) dari genus Trigona. Di Pulau Jawa lebah ini disebut dengan Lenceng / Klanceng dan di tanah Sundah disebut Teuweul. Diperkirakan terdapat hampir 500 spesies Kelulut yang tersebar di seluruh Dunia diantaranya yang paling banyak dibudidayakan adalah Geniotrigona Thoracica, Heterotrigona Itama, Lepidotrigona Terminata, Tetragonula Laeviceps dan Tetrigona Apicalis. 

Lebah Kelulut bisa didapati di daerah tropis dunia seperti Australia, Afrika, Asia Tenggara dan kawasan tropis Amerika. Berbeda dari lebah biasanya membuat sarang menggantung, lebah kelulut di alam ditemukan membuat sarang di bebatuan berongga, di tebing tanah, di pohon atau kayu berlubang, dan bahkan di bagian konstruksi rumah. Lebah Kelulut adalah lebah penghasil madu berukuran kecil yaitu hanya berukuran sekitar 2 mm - 5 mm dibandingkan dengan lebah dari jenis Apis yang biasa mencapai 12 mm. 


Ukuran Lebah Kelulut / trigona (kiri) dan Lebah Apis (Kanan) foto : beephilippines.info
Karena ukurannya yang kecil maka madu yang dihasilkanpun terbilang sedikit bila dibandingkan lebah ternak dari jenis apis seperti Apis Cerana maupun Apis Mellifera. Namun meskipun sedikit madu lebah kelulut lebih berkhasiat dibandingkan madu lebah lainnya. Madu kelulut tinggi kandungan propolis yang kaya akan manfaat dimana propolis yang dihasilkan oleh lebah Trigona mengandung antioksidan berupa flavonoid ditambah berbagai jenis vitamin, mineral serta asam amino esensial. Selain itu madu kelulut memiliki campuran yang homogen antara madu dengan bee pollen (tepung lebah dari serbuk sari bunga), bee pollen mengandung 18 asam amino, 8 diantaranya adalah esensial, 12 vitamin, 28 mineral, enzim, koenzim, 14 asam lemak penting, 11 karbohidrat dan 30 % protein. Bee Pollen baik bagi tubuh, meningkatkan stamina dan daya kekebalan tubuh terhadap berbagai serangan penyakit. Inilah yang menyebabkan harga madu kelulut lebih tinggi daripada harga madu lainnya. 


Kotak budidaya Kelulut berisi madu dan bee pollen di dalam kantong yang terbuat dari propolis
Selain menghasilkan madu yang memiliki nilai dan khasiat bagi kesehatan, lebah juga memiliki kemampuan penyerbukan yang lebiih baik dibandingka agen penyerbukan lainnya. Kemampuan terbangnya menjadikan mereka penyerbuk yang dinamis dan efektif, begitu pula ukuran tubuh dan karakter pencarian pakan, sangat menunjang optimalitas kinerja lebah dalam polikultur. Keberadaannya membantu tanaman dalam menyerbuki bunga sehingga dapat berubah menjadi buah yang dapat dimakan oleh manusia maupun hewan dan dari buah ini dihasilkan biji yang nantinya dapat melangsungkan kehidupan tanaman berikutnya di muka bumi.

Lebah kelulut juga tidak mengenal masa paceklik pakan, karena tubuhnya yang kecil lebah ini bisa hinggap di tanaman yang berbunga sangat kecil hingga rerumputan. Selain itu karena hasil utamanya propolis dia tidak tergantung ketersediaan nechtar sebagai bahan madu, asal disekitarnya ada pohon yang bergetah dan getah tidak mengenal musim, maka lebah kelulut sudah bisa hidup sejahtera membangun koloninya. Karena berbagai hal inilah membuat lebah kelulut mudah diternakkan oleh siapapun dan dimanapun bahkan di tengah perkotaan sekalipun. 

Beternak kelulut di halaman sempit di tengah perkotaan (foto:medandailybisnis.com)
Lebah kelulut adalah termasuk lebah tidak bersengat, sehingga aman bagi siapa saja yang ingin memulai beternak lebah. Namun demikian meskipun tanpa sengat bukan berarti mereka lemah dalam hal mempertahankan diri, mereka mengandalkan propolis yang bersifat lengket terhadap para pemangsa sebagai pertahanan sarang mereka. Selain itu mereka juga memiliki trik dalam menentukan sasaran penyerangan, bila terganggu oleh manusia biasanya mereka mengincar bagian tubuh yang sensitif seperti lubang hidung, telinga, leher, mata dan sela-sela rambut. Walaupun serangannya tidak membahayakan namun terasa cukup mengejutkan dan mengganggu bila dibiarkan. 

Cara terbaik menghindari serangan lebah kelulut adalah dengan memahami karakter lebah itu sendiri, sebagai contoh dalam dunia ilmiah lebah kelulut/trigona dikenal juga sebagai lebah keringat (sweat bee), mereka cenderung menyukai keringat karena mengandung mineral penting yang dibutuhkan oleh setiap lebah. Oleh karena itu, orang yang berkeringat apalagi belum mandi jangan coba-coba mendekati sarang lebah kelulut. 


Karena tanpa sengat, pengambilan madu kelulut sangat aman bahkan bisa langsung diminum dari sarang budidayanya (foto: mohdzarin.com)
Bagi yang ingin memulai beternak lebah kelulut ada baiknya juga harus ditunjang dengan pengetahuan yang cukup tentang lebah tanpa sengat. Harus ada ilmu sebelum amal apalagi menyediakan rumah-rumah lebah / beternak lebah untuk kepentingan pelestarian alam merupakan isyarat dari Sang Pencipta sebagaimana yang tertuang dalam Al Qur’an Surah An-Nahl (lebah) ayat 68 sbb : 
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia

Di dalam blog ini kami akan berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang budidaya lebah kelulut / lebah trigona. Semoga blog ini dapat bermanfaat sehingga tujuan utama kita untuk pelestarian alam dapat tercapai dan dengan berbagi ilmu ini semoga bisa menjadi amal jariyah bagi kami untuk bekal di akhirat kelak. Amiin.

Disusun oleh Ahmad Ridha

Sumber : geraidinar.com, wikipedia.com, google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar