Rabu, 16 Januari 2019

Isyarat Al Qur’an untuk Beternak Lebah


Dalam Islam, Allah SWT menempatkan secara istimewa lebah madu yang diabadikan sebagai nama salah satu Surah dalam Al Qur'an yaitu Surah An-Nahl (lebah). Di dalam surah tersebut terdapat ayat yang secara spesifik menjelaskan tentang lebah, yaitu:
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia"Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan tuhanmu yang telah dimudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir. (QS 16:68-69).

Berdasarkan ayat di atas terutama kalimat yang ditebalkan, terdapat isyarat dari Allah SWT dalam Al Qur'an bahwa harus ada sebagian manusia yang bekerja menyiapkan rumah lebah atau beternak lebah. Ada dampaknya kalau kita lakukan ini yaitu pohon-pohon buah di sekitar kita akan bisa melakukan penyerbukan yang sempurna sehingga hasil buahnya akan maksimal, kemudian kita juga mendapat hasil dari sarang lebah berupa beeswax (lilin lebah). pollen, propolis, royal jelly dan tentu saja madu yang bisa menjadi suplemen makanan serta obat.


Apabila kita menangkap isyarat ini maka kita bisa memanfaatkan peran lebah dalam ekosistem kehidupan untuk membangun kemakmuran. Namun sebaliknya apabila kita tidak peduli dan mengabaikan isyarat ini maka kita akan membiarkan lebah menuju kepunahan. Hal ini karena habitat alami lebah di bukit-bukit nyaris habis dihuni manusia dan pohon-pohon kayu terus ditebang, ditambah lagi adanya penggunaan semprotan pestisida pada tanaman dan berbagai kegiatan manusia lainnya menyebabkan populasi lebah terus menurun.
Penurunan Populasi Lebah (foto:tirto.id)
Berdasarkan penelitian, dalam kurun waktu 10 tahun (2006 - 2016) laju kepunahan lebah di Jepang mencapai 25 % dan di Eropa mencapai 50 %. Tidak ada angka untuk negara kita, namun apabila kita juga turut tidak peduli terhadap kehidupan lebah, maka kita juga akan menyebabkan lebah menuju kepunahan dan bersamaan itu pula bangsa manusia akan mengalami kesusahan demi kesusahan. 

Apabila populasi lebah di permukaan bumi terus menyusut, maka diantara akibatnya adalah tanpa penyerbukan oleh lebah produksi pertanian dan perkebunan akan menurun drastis. Obat-obat alami akan semakin menghilang dan manusia menjadi semakin mudah sakit dengan biaya kesehatan yang akan terus melonjak karena obat-obat yang dibuat di pabrik dijual dengan harga patent yang tinggi


Saat lebah menghilang banyak sayur & buah yg juga hilang dari menu makanan kita (foto:barkeley.edu)

Albert Einstein, orang tercerdas yang pernah ada di bumi juga pernah mengeluarkan kutipan yaitu, ”Apabila lebah menghilang (musnah) dari permukaan bumi, manusia hanya punya sisa waktu hidup empat tahun. Tak ada lagi lebah, tak ada lagi penyerbukan, tak ada lagi tumbuhan, tak ada lagi hewan, tak ada lagi manusia.”

Kutipan di atas sempat memicu banyak perdebatan tentang otentisitasnya, bahkan dianggap kontroversional saat muncul di koran-koran besar dunia pada tahun 1994. Albert Einstein tentunya bukan sebagai entomologis, bukan pula sebagai peternak lebah pada masanya namun memiliki pemikiran yang amat serius tentang kehidupan yang sangat dipengaruhi oleh eksistensi lebah.


Albert Einstein memiliki pemikiran yang amat serius tentang kehidupan lebah
Maka sebelum itu terjadi, sebelum lebah terlanjur musnah, kita yang hidup di jaman ini harus mampu menangkap isyarat Allah SWT dalam ayat tersebut di atas untuk berupaya semampu kita dan dilakukan oleh siapa saja untuk melestarikan kehidupan lebah dengan membuat rumah-rumah lebah di seluruh tanah-tanah pertanian, perkebunan dan bahkan di perkotaan.

Mitos beternak lebah itu sulit, butuh lahan khusus dan luas serta berbahaya karena bisa menyengat dan lain sebagainya tidaklah selalu benar. Karena diantara lebah lokal ada lebah yang tidak bersengat (stingless bee) jadi aman dan tidak berbahaya sehingga InsyaAllah cocok untuk semua orang yang ingin beternak lebah. Lebah ini juga tidak mengenal masa paceklik karena tubuhnya yang kecil, lebah ini bisa hinggap di tanaman yang berbunga sangat kecil hingga rerumputan sehingga mudah diternakkan oleh siapapun, dimanapun bahkan di tengah perkotaan sekalipun. Lebah ini adalah lebah dari Genus Trigona yang di pulau Kalimantan dikenal dengan nama Kelulut, di Jawa disebut Lenceng atau Klanceng dan di Tanah Sunda disebut Teuweul.
Kelulut jenis lebah tanpa sengat yang aman dibudidayakan (Foto: trigonasfarmer.blogspot.com)
Lebah Trigona ini juga menghasilkan madu, namun karena bertubuh kecil maka madu yang dihasilkan lebih sedikit daripada lebah pada umumnya. Akan tetapi dari berbagai penelitian, madu Trigona sangat kaya propolis yang sangat bermanfaat untuk kesehatan dan terapi penyakit. Lebah Trigona juga memiliki kemampuan tinggi dalam menghasilkan tepung lebah (bee pollen) yang berasal dari serbuksari bunga. Bee Pollen saat berfermentasi di sarang dan bercampur dengan madu membuat madu trigona semakin berkhasiat dan kaya manfaat. Karena berbagai hal inilah maka madu lebah Trigona yang lebih dikenal dengan madu kelulut / klanceng lebih tinggi nilainya dari madu lainnya. Di Kalimantan Selatan sendiri harga madu kelulut bisa mencapai Rp 500.000,- s/d Rp 600.000,- per liternya.


Beternak Lebah kelulut mudah bahkan di tengah perkotaan (Foto:medanbisnisdaily.com)
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka saat kita mulai beternak lebah maka kita telah menangkap isyarat yang telah disampaikan Allah SWT melalui ayat Al Qur'an yang telah dituliskan diatas. Selain itu kita juga turut berperan untuk menjaga kelestarian lebah sekaligus kelestarian lingkungan serta kita juga dapat memperoleh manfaat berupa madu yang kaya manfaat bagi kesehatan dan pengobatan.

Dia Yang Maha Tahu dan Maha Adil, ketika memberi isyarat kita untuk melakukan sesuatu – pasti sesuatu itu memang benar-benar bisa kita lakukan dan bermanfaat bagi kita dan kehidupan. Maka demikian pula dengan isyarat untuk membuat rumah untuk lebah di ayat tersebut di atas, insyaAllah bisa kita lakukan. Melalui blog ini penulis mengajak sebanyak-banyaknya para pembaca untuk turut ikut serta melestarikan kehidupan lebah ini. Semoga usaha kita semua ini insyaAllah dapat membalik arah dari menuju kepunahan lebah menjadi menuju kesejahteraan yang didukung oleh maraknya koloni lebah di sekitar kita. InsyaAllah. 

Disusun oleh Ahmad Ridha

Sumber :
ayat Al Qur'an dan artikel geraidinar.com,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar