Bismillahirrahmaanirrahiim
Lebah Kelulut atau Kelulut merupakan penyebutan masyarakat lokal Pulau Kalimantan bagi sejenis lebah penghasil madu tanpa sengat (stingless bees) dari genus Trigona. Di Pulau Jawa lebah ini disebut dengan Lenceng / Klanceng dan di tanah Sundah disebut Teuweul. Diperkirakan terdapat hampir 500 spesies Kelulut yang tersebar di seluruh Dunia diantaranya yang paling banyak dibudidayakan adalah Geniotrigona Thoracica, Heterotrigona Itama, Lepidotrigona Terminata, Tetragonula Laeviceps dan Tetrigona Apicalis.
Lebah Kelulut bisa didapati di daerah tropis dunia seperti Australia, Afrika, Asia Tenggara dan kawasan tropis Amerika. Berbeda dari lebah biasanya membuat sarang menggantung, lebah kelulut di alam ditemukan membuat sarang di bebatuan berongga, di tebing tanah, di pohon atau kayu berlubang, dan bahkan di bagian konstruksi rumah.
Lebah Kelulut adalah lebah penghasil madu berukuran kecil yaitu hanya berukuran sekitar 2 mm - 5 mm dibandingkan dengan lebah dari jenis Apis yang biasa mencapai 12 mm.
Dalam Islam, Allah SWT menempatkan secara istimewa lebah madu yang diabadikan sebagai nama salah satu Surah dalam Al Qur'an yaitu Surah An-Nahl (lebah). Di dalam surah tersebut terdapat ayat yang secara spesifik menjelaskan tentang lebah, yaitu:
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia"Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan tuhanmu yang telah dimudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir. (QS 16:68-69).
Berdasarkan ayat di atas terutama kalimat yang ditebalkan, terdapat isyarat dari Allah SWT dalam Al Qur'an bahwa harus ada sebagian manusia yang bekerja menyiapkan rumah lebah atau beternak lebah. Ada dampaknya kalau kita lakukan ini yaitu pohon-pohon buah di sekitar kita akan bisa melakukan penyerbukan yang sempurna sehingga hasil buahnya akan maksimal, kemudian kita juga mendapat hasil dari sarang lebah berupa beeswax (lilin lebah). pollen, propolis, royal jelly dan tentu saja madu yang bisa menjadi suplemen makanan serta obat.
Lebah adalah serangga terbang yang dikenal sebagai penghasil madu dan hidupnya berkelompok, meskipun tidak semua lebah bersifat demikian. Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di semua benua kecuali daerah kutub. Sebagai serangga, lebah mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap selaput. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.
Dalam Islam, Allah SWT menempatkan secara istimewa lebah madu ini yang diabadikan sebagai nama salah satu surah dalam Al Qur’an yaitu Surah An-Nahl (lebah). Ayat-ayat dalam Surah An-Nahl yang secara spesifik menjelaskan tentang lebah yaitu ayat 68-69 tertulis:
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan tuhanmu yang telah dimudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir.